Aduhai..........Ternyata hidupku masih terus berputar. Saat ini mungkin saat yang berharga buat melakukan perenungan yang bermakna. Sampai degup jantung terakhir, ternyata usiaku sudah sampai tahun ke dua puluh tiga. Ya, 23 tahun sudah aku menjejaki nafasku dalam dunia ini. Degup jantung ini semoga takkan bosan menghentakkan semangat hidupku, mengaliri pembuluh-pembuluh darah serta meniupkan jerat-jerat haya dalam keningku.
Mungkin kini saatnya aku bisa berkata tidak pada kesalahan. Atau berlaku wibawa pada degilnya nafsuku. Ya, karena di sepenggalan lalu, kaki terseret tak berdaya di antara kebodohan dan kedungu-an sang nafsu. Hatiku dirampas dari beningnya telaga, mataku disorotnya lewat buaian aurat, lidahku dihiasinya dengan senandung kenistaan. Oh......aduhai kiranya apa yang telah mencabik jiwaku ini? Bahkan air mata pun rasanya malu menetes di atas sajadah lusuhku.
Saat ini mungkin hari-hari terbaik bagiku untuk melihat jalan ke depan. Jalan yang entah seperti apa telah dilukiskanNya untukku. Aku tak punya kata-kata tentang apa yang terjadi pada hidupku kelak. Tapi aku punya tangan-tangan yang terus mengais rizkiNya dan aku punya mimpi yang akan terus aku wujudkan.
Semoga setiap binkai kata dan binar mataku senantiasa menghadirkan harap pada ketenangan. Dan semoga tangkai-takngkai iman di pematang jiwaku, selalu hadir bersemi dan kelak menuaikan ketaqwaan. Dan semoga diri terbimbing untuk semakin berbakti pada orangtuaku tercinta dan mengharum menyebarkan wangi persaudaraan pada orang-orang yang kucintai.
Padamu Allah senantiasa ku berharap