Kepemimpinan bukan keistimewaan, tetapi tanggung jawab. Ia bukan fasilitas, tetapi pengorbanan. Ia juga bukan leha-leha, tetapi kerja keras. Ia juga bukan kesewenang-wenangan bertindak, tetapi kewenangan melayani
Kepemimpinan adalah keteladanan berbuat dan kepeloporan bertindak. Pemimpin yang baik adalah yang memahami aspirasi masyarakatnya. Disisi lain, pemimpin adalah hasil kehendak (pilihan) mereka. Dia seharusnya disenangi atau sekurang-kurangnya tidak dibenci karena, "Siapa yang mengimami (memimpin) sekelompok manusia (walau) dalam shalat, sedangkan mereka tidak menyenanginya, maka shalatnya tidak melampaui kedua telinganya (tidak diterima Allah)
Sesungguhnya ia (jabatan) adalah amanah dan sesungguhnya ia pada hari kiamat menjadi (penyebab) kehinaan dan penyesalan, kecuali yang (bagi orang yg ) menerimanya dengan hak dan menuaikan kewajibannya dalam amanah itu
Siapa yang menugaskan seseorang dalam suatu kelompok dan dia menemukan dalam kelompok itu orang yg lebih disukai (lebih baik) dari yang ditugaskannya, maka dia telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan mengkhianati kaum Mukmim
(secercah cahaya ilahi, M.Quraish Shihab)
Empat sifat yang harus dipenuhi pemimpin umatnya
Al-Shidq, yakni kebenaran dan kesungguhan dalam bersikap, berucap serta berjuang melaksanakan tugasnya
Al-Amanah atau kepercayaan, yang menjadikan dia memelihara sebaik-baiknya apa yang diserahkan kepadanya, baik dari Tuhan maupun dari orang2 yang dipimpinnya sehingga tercipta rasa aman bagi semua pihak
Al-Fathanah, yaitu kecerdasan yang melahirkan kemampuan menghadapi dan menanggulangi persoalan yg muncul seketika sekalipun
At-Tabligh, yaitu penyampaian yang jujur dan bertanggung jawab, atau dapat diistilahkan dengan keterbukaan
(secercah cahaya ilahi, M.Quraish Shihab)