MASIH MENCARI BENTUK....


31 January 2003

Oh Dear........
Pagi ini udara sejuk banget nih. Pas banget buat olahraga bareng dan kebetulan hari ini gua libur 2 hari. Wah liburan kayak gini enaknya ke mana ya? Masa cuma tidur di rumah, suntuk bo!!
Mending main ke rentalnya si Awie atawa ke warnet ngisi blog. Sebenarnya sih temen2 ada acara tuh, tapi sayang gua keburu masuk kerja jadi gak sempat ikutan dech.

Gua lagi cari ide nih, mo' buat cerita tentang detektif. Mungkin karena kebanyakan baca cerita Sherlock Holmes dan Poirot kali ya. Padahal buku ceritanya punya si Wisnu yang gua belum balikin. Habis lupa melulu nih kalo ketemu dia. Insya Allah nanti kalo ketemu dia gua bakal balikin atau gua main ke rumahnya sekalian silaturahmi.

Mudah-mudahan aja temen-temen gua masih tetep pada ngumpul di Jakarta. Kan asik biar gampang kalo mau pada ketemu.

30 January 2003

Prajurit
Susuri lembah-lembah dingin di dunia yang bisu
Orang-orang muda itu berjalan bersama, kurus dan tinggi
Dan meski mereka saling tertawa, ketenangan tak terpecahkan
Tiada terdengar suara bagaimanapun jelas mereka memanggil.

Mereka bicara bersama tentang kecintaan mereka yang sia-sia di sini
Tapi angin terlalu tipis untuk membawa perkataan mereka.
Mereka begitu muda dan keemasan, tapi mereka datang ke mari dengan derita
Dan kemudaannya kini berumur, keemasannya kelabu

Hati mereka belumlah berubah, dan mereka saling menangisi sesama.
Apa yang telah mereka lakukan dengan kehidupan yang telah kita bentang?
Apakah mereka muda dengan masa muda kita, menjadi emas dengan keemasan kita, sudaraku?
Apakah tangisnya di hadapan kematian disebabkan kita telah mati?

Susuri lembah-lembah dingin di dunia tak berpeta
Sang muda mencari yang lain dengan mata yang bertanya-tanya
Mereka saling bertanya, yang muda, yang berhati emas
Tentang dunia yang telah dirampas mereka dalam surganya yang membisu.

The Soldier

Down some cold field in a world unspoken
The young men are walking together, slim and tall,
And though they laugh to one another, silence is not broken
There is no sound however clear they call.

They are speaking together of what they loved in vain here,
But the air is too thin to carry the thing they say.
They were young and golden, but they came on pain here
And their youth is age now, their gold is grey.

Yet their hearts are not changed, and they cry to one another.
What have they done with the lives we laid aside?
Are they young with our youth, gold with our gold my brother?
Do they smile in the face of death, because of we died?

Down some cold field in a world uncharted
The young seek each other with questioning eyes.
They question each other, the young, the golden hearted
Of the world that they were robbed of in their quiet paradise.

29 January 2003

DAJJAL

Dari Nawas bin Sam’an, ujarnya: “Rasulullah saw. suatu hari menerangkan soal Dajjal. Beliau melihat ke bawah dan ke atas, sehingga kami mengira dia di antara rumpunan pohon kurma. Ketika kami mendekatinya, beliau mengetahui kami. Lalu sabdanya: “Ada apa kamu?” Ujar kami: “Wahai Rasulullah, tuan suatu hari menerangkan soal Dajjal, lalu tuan melihat ke bawah dan ke atas, sampai kami kira dia ada di antara rumpunan pohon kurma. Maka sabdanya: “Ada yang lebih aku khawatirkan terhadap diri kalian, selain dari Dajjal. Bila ia keluar saat aku ada di tengah kalian. Tetapi, kalau ia keluar saat aku ada di tengah kalian, maka akulah yang jadi perisai kalian. Tetapi, kalau ia keluar saat aku tidak lagi di tengah kalian, maka setiap orang dari kalian menjadi perisai bagi dirinya sendiri dan Allah sebagai wakilku dalam menjaga setiap muslim.

Dajjal adalah anak muda yang rambut kepalanya sangat keriting, tetapi tak sedap dipandang, matanya juling, seakan-akan dapat kuserupakan dengan Abdul Uzza bin Qathan. Bila seorang di antara kalian kelak sempat menemuinya, maka bacalah permulaan ayat-ayat Surat Al-Kahfi. Ia kelak akan keluar dari celah antara Syria dan Irak. Ia merusak kanan dan kiri, seraya berseru: “Hai, hamba-hamba Allah, tetaplah di tempatmu. “Kami berkata “Wahai Rasulullah berapa lama ia tinggal di muka bumi ini?” Sabdanya: “40 hari. Seharinya seperti satu tahun atau seharinya seperti satu bulan atau seharinya seperti seminggu dan seluruhnya hari-harinya seperti hari-hari kalian juga.” Kami bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah suatu harinya yang seperti satu tahun itu cukup bagi kami untuk menunaikan shalat wajib sehari-hari?” Sabdanya: “Tidak, tetapi perkirakanlah sedapat-dapatmu.” Kami bertanya: “Wahai Rasulullah, seperti cepatnya peredaran di bumi saat itu?” Sabdanya: “Seperti awan yang dihalau oleh angin. Ia datang pada suatu kaum, lalu mengajak mereka, kemudian mereka mau mengimani dan memperkenankan ajakannya. Lalu ia menyuruh langit, hingga langit menurunkan hujan, lalu menyuruh bumi sehingga bumi menumbuhkan tetumbuhan, sehingga hewan ternak mereka susunya subur dan gemuk. Kemudian Dajjal datang pada kaum lain, tetapi mereka menolaknya, lalu ia tinggalkan mereka, sehingga kaum tersebut negerinya tandus, tanpa sedikitpun kekayaan dapat mereka peroleh. Lalu ia melalui suatu daerah yang telah hancur, kemudian berkata: “Keluarkan simpanan-simpanannya rombongan lebah jantan. Kemudian Dajjal memanggil seorang anak muda yang gagah perkasa, lalu dibunuhnya dengan pedang hingga menjadi dua bagian, seperti benda yang dijadikan sasaran pemanahan. Lalu mayat pemuda itu dipanggilnya, kemudian datang menghadap dengan wajah cerah seraya tertawa-tawa. Pada saat keadaan seperti itu, tiba-tiba Allah bangkitkan Isa bin Maryam, lalu ia turun di menara putih, sebelah timur kota Damaskus di antara dua daerah subur, seraya ia meletakkan dua tapak tangannya di atas sayap du malaikat.

Isa menggaruk kepalanya, maka turunlah hujan, tetapi bila ia angkat tangan, maka keluarlah air bening seindah mutiara. Orang kafir tidak dapat menghirup bau dirinya melainkan ia pasti mati. Isa melangkah dengan cepat sejauh jatuhnya pandangan matanya. Lalu ia mencari Dajjal dan bertemu di pintu Hud, lalau ia membunuhnya. Kemudian Isa didatangi suatu kaum yang Allah lindungi dari gangguan Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menerangkan kepada mereka derajat-ferajat mereka di surga kelak. Pada saat berbicara ini, tiba-tiba Allah memberi wahyu kepada Isa: “Aku telah keluarkan beberapa hamba-Ku yang tiada punya kekuatan untuk berperang. Maka kumpulkanlah hamba-hambaku itu ke Thursina. “Lalu Allah bangkitkan Ya’juj dan Ma’juj berdatangan dari segala penjuru.

Rombongan pertama melewati Buhairaah Thabariah, lalu minum seluruh air di tempat itu. Rombongan terakhir berkata: Untuk kali ini air keluar. Nabi Allah Isa dan pengikutnya terkepung, sehingga sebuah kepala sapi yang dimiliki salah seoran di antara mereka lebih baik dari uang seratus dinar di hari itu. Isa dan pengikutnya memohon kepada Allah, lalu Allah mengirimkan moncong onta ke atas pundak musuh tersebut lalu pagi harinya mereka binasa semua. Kemudian Allah menurunkan Isa dan pengikutnya ke negeri itu. Lalu mereka tiada menemukan di bumi ini sejengkalpun tanah yang tidak dihuni oleh orang-orang jahat. Lalu nabi Isa dan pengikutnya mohon kepada Allah, kemudian Allah kirimkan burung, yang lehernya panjang seperti onta, lalu kaum tersebut dibawa terbang dan diturunkan di tempat yang Allah kehendaki. Kemudian diturunkan hujan hingga bening seperti kaca. Lalu dikatakan kepada bumi: “Tumbukan buah-buahanmu. Kembalikan kesuburanmu.” Ketika itu segolongan manusia dapat makan buah delima dan menggunakan dahan-dahanya untuk tempat berteduh, air susu hewan melimpah, sehingga susu yang ada pada tetek hewan yang akan melahirkan cukup menjadi minuman sejumlah orang dalam satu rombongan, air susu pada tetek seekor sapi cukup untuk satu suku, air susu pada tetek kambing cukup untuk satu kerabat. Pada saat kemakmuran seperti itu tiba-tiba Allah mengirimkan angin yang baik , lalu menimpa daerah-daerah mereka, kemudian setiap mukmin dan muslim dicabut nyawanya dan yang sisa hanya orang jahat. Mereka melakukan zina secara bebas terbuka, seperti keledai bersebadan di lapangan. Pada saat mereka seperti itulah terjadinya kiamat.”

Udara panas perlahan sirna. Angin sejuk berhembus bersama turunnya butiran-butiran hening. Melenyapkan ketandusan yang telah lama menguasai permukaan bumi. Salam bagimu wahai sekeping jiwa. Semoga Rahmat Allah dan Hidayah-Nya senantiasa menaungi kita. Mari berpegang tangan ….. kita adalah saudara ……


Kita berada pada satu naungan. Tak ada yang mampu memisahkan kita. Buhul Aqidahlah pengikat kita. Kita adalah Saudara. Mari bersama-sama kita bekerjasama. Menopang Da'wah. Menjalin Ukhuwah. Menuju bangkitnya Islam nan Jaya.


Wangi kesturi dan haruman miski. Menebar ke seluruh dunia. Merebak bagai kilatan cahaya iman. Yang dengannya kita hidup dan kita berjuang. Selamat tinggal wahai dunia duka. Dan selamat datang wahai dunia keimanan.




ANUGERAH YANG INDAH



Anugerah yang terindah Yang diberikan-Nya

Kepada seluruh ummat di dunia Ada rasa cinta yang

Memberi arti kehidupan ini Karenanya ada pengorbanan

Tuk buktikan nilai cinta Tapi mengapa masih ada rasa

Dendam permusuhan antara kita Tiada sempurna cinta manusia

Hingga di mampu mencinta Sesamanya tanpa ada perbedaan

Tiada sempurna cinta manusia Tanpa berbagi rasa

Kasih suci anugerah yang indah




Anugerah terbesar dari Allah yang diberikan pada manusia adalah cinta. Allah Yang Maha mencinta senantiasa memuji hambanya yang saling mencintai sesama. Saling mencintai adalah fitrah insani yang telah terpatri dalam setiap diri manusia. Cinta pada Tuhan, cinta pada insan dan cinta pada kehidupan. Namun cinta pada Allah, itulah cinta yang hakiki. Cinta sejati yang senantiasa melahirkan kebahagiaan. Cinta murni yang takkan lenyap diselimuti kepalsuan.


Dari sahabat Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah saw, bersabda, “Sesungguhnya Allah, apabila telah mencintai seorang hamba, ia memanggil Jibril as..Maka Allah berfirman, ‘Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia’. Rasulullah bersabda, “Maka Jibril mencintainya (si fulan), kemudian diserukan (diumumkan) di langit. Lalu ada yang berseru, sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka kalian semua hendaklah mencintai dia !’ Maka ahli langit mencintai dia.”


Bersabda Rasulullah,”……….kemudian diletakkan (diadakan) penerimaan baginya di bumi.”


“Dan bila Allah membenci seorang hamba, Ia memanggil Jibril, Allah berfirman, ‘Aku membenci si fulan, maka bencilah dia. Jibril lalu membencinya, kemudia diserukan (diumumkan) di ahli langit, ‘Sesungguhnya Allah membenci si fulan, maka hendaklah kalian membencinya.’ “Rasulullah bersabda, “Lalu mereka (ahli langit) membencinya, kemudian diletakkan kemarahan baginya di bumi.” (Hadits Bukhari)


Dalam hadits qudsi lainnya diceritakan dari sahabat Abu Hurairah ra., dari Nabi saw., Sesungguhnya seorang pria mengunjungi saudaranya di desa lain. Maka Allah memerintahkan seorang malaikat supaya berpapasan dengan dia dalam perjalanan pria itu. Ketika malaikat sampai kepadanya, malaikat bertanya, “Hendak ke mana kamu?” Ia menjawab, ”Saya hendak mengunjungi saudaraku di desa ini.” Malaikat bertanya, “Apakah kamu menginginkan nikmat yang ia miliki ?” Ia menjawab, “Sesungguhnya tiada lain saya ini mencintai dia karena Allah azza wa jalla.” Berkatalah malaikat, “Sesungguhnya aku ini utusan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah telah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudaramu karena-Nya.”


Betapa Allah akan senantiasa menaungi hamba-hamba-Nya yang saling mencintai karena-Nya dan tidak menuangkan cinta dengan sia-sia. Kesia-siaan adalah kemubaziran, karena membuang cintanya hanya demi nafsu dunia. Dan hal tersebut sangatlah buruk dan amat dibenci di sisi Allah.

23 January 2003

YANG SELALU
TERAPUNG 


DI ATAS
GELOMBANG
 
 

Karya : Taufik Ismail

Seseorang dianggap tak bersalah, 

sampai dia dibuktikan hukum bersalah. 

Di negeri kami, ungkapan ini terdengar begitu indah. 

Kini simaklah sebuah kisah, 

  

Seorang pegawai tinggi, 

gajinya sebulan satu setengah juta rupiah, 

Di garasinya ada Honda metalik,Volvo hitam, 

BMW abu-abu, Porsche biru dan Mercedes merah. 

Anaknya sekolah di Leiden, Montpelier dan Savannah. 

Rumahnya bertebaran di Menteng, Kebayoran dan 

Macam Macam Indah, 

Setiap semester ganjil, 

isteri terangnya belanja di Hongkong dan Singapura. 

Setiap semester genap, 

isteri gelap liburan di Eropa dan Afrika, 

 

Anak-anaknya pegang dua pabrik, 

tiga apotik dan empat biro jasa. 

Saudara sepupu dan kemenakannya 

punya lima toko onderdil, 

enam biro iklan dan tujuh pusat belanja, 

Ketika rupiah anjlok terperosok, 

kepleset macet dan hancur jadi bubur, 

dia ketawa terbahak- bahak 

karena depositonya dalam dolar Amerika semua. 

Sesudah matahari dua kali tenggelam di langit barat, 

jumlah rupiahnya melesat sepuluh kali lipat, 

 

Krisis makin menjadi-jadi, di mana-mana orang antri, 

maka seratus kantong plastik hitam dia bagi-bagi. 

Isinya masing-masing lima genggam beras, 

empat cangkir minyak goreng dan tiga bungkus mi
cepat-jadi.
 

Peristiwa murah hati ini diliput dua menit di kotak
televisi,
 

dan masuk berita koran Jakarta halaman lima pagi-pagi
sekali,
 

  

Gelombang mau datang, datanglah gelombang, 

setiap air bah pasang dia senantiasa 

terapung di atas banjir bandang. 

Banyak orang tenggelam tak mampu timbul lagi, 

lalu dia berkata begini, 

"Yah, masing-masing kita rejekinya kan sendiri-sendiri," 

  

Seperti bandul jam tua yang bergoyang kau lihatlah: 

kekayaan misterius mau diperiksa, 

kekayaan tidak jadi diperiksa, 

kekayaan mau diperiksa, 

kekayaan tidak diperiksa, 

kekayaan harus diperiksa, 

kekayaan tidak jadi diperiksa. 

Bandul jam tua Westminster, 

tahun empat puluh satu diproduksi, 

capek bergoyang begini, sampai dia berhenti sendiri, 

  

Kemudian ide baru datang lagi, 

isi formulir harta benda sendiri, 

harus terus terang tapi, 

dikirimkan pagi-pagi tertutup rapi, 

karena ini soal sangat pribadi, 

Selepas itu suasana hening sepi lagi, 

cuma ada bunyi burung perkutut sekali-sekali, 

Seseorang dianggap tak bersalah, 

sampai dia dibuktikan hukum bersalah. 

 

Di negeri kami, ungkapan ini terdengar begitu indah. 

Bagaimana membuktikan bersalah, 

kalau kulit tak dapat dijamah. 

Menyentuh tak bisa dari jauh, 

memegang tak dapat dari dekat, 

  

Karena ilmu kiat, 

orde datang dan orde berangkat, 

dia akan tetap saja selamat, 

Kini lihat, 

di patio rumahnya dengan arsitektur Mediterania, 

seraya menghirup teh nasgitel 

dia duduk menerima telepon 

dari isterinya yang sedang tur di Venezia, 

sesudah menilai tiga proposal, 

dua diskusi panel dan sebuah rencana rapat kerja, 

  

Sementara itu disimaknya lagu favorit My Way, 

senandung lama Frank Sinatra 

yang kemarin baru meninggal dunia, 

ditingkah lagu burung perkutut sepuluh juta 

dari sangkar tergantung di atas sana 

dan tak habis-habisnya 

di layar kaca jinggel bola Piala Dunia, 

 

Go, go, go, ale ale ale... 

 

Hari ini gua bangun pagi banget, hingga bisa sholat subuh di masjid.
Wah..asik juga ya. Segelap itu udah bisa ngayeng ke mana-mana.
Pokoknya gua mau hari ini tanpa beban pikiran. Walaupun badan gua capek banget.
Gua mau pinjam CD soundtrack film serial sama si Win. Trus gua mau coba copy ke kaset. Kayaknya bagus juga tuh denger musiknya Mac Gyver atawa Mission Imposible sambil merem melek di kamar.


22 January 2003

Ternyata hidup itu indah kalau kita mau buat indah.
Kata nabi, semuanya tergantung apa yang kita niatkan dalam hati.
Jadi kalau dari awal niat kita sudah baik, Insya Allah ke depannya juga akan membawa kebaikan.
Tapi segalanya harus sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan sama Tuhan.
Nah, kita tinggal memilah mana yang baik dan buruk baut kehidupan kita sesuai tuntunan Tuhan tersebut.
Makanya kita diberi akal pikiran dan hati nurani yang mungkin fungsinya buat membedakan yg baik & yg buruk.
Gua yakin sejahat-jahatnya orang, dia pasti ngerti dan faham mana yang baik dan yang buruk.
Oh God !
Hari ini kok gua malas banget yaa....
Bangun pagi aja kesiangan sampe lupa ke masjid, padahal dah niat tuh
Emang dasar setan yang gangguin lebih sakti kali yee...
Aduuh..........gimana niih
Kok gagal lagi ya.....
Ah coba aja lagi deh.
Masa gitu aja nyerah !


All written material is copyright mangdin(c)2006 --- Send me email to emilrabin@yahoo.com