LEARN PHOTOGRAPHY
Awal Desember lalu saya membeli sebuah kamera SLR (Single Lens Reflect) second hand merk Braun sr2000 dengan dudukan pentax lens. Rencana semula sih ingin punya kamera digital, tapi karena budget yang sangat terbatas jadi berubah haluan. Kamera yang saya beli benar-2 full manual. Jadi untuk menggunakannya dibutuhkan pengetahuan fotografi yang mendasar. Ternyata nggak mudah ya untuk jadi fotografer handal & profesional. Kita harus mengerti bagaimana pengaturan komposisi object yg akan kita expose, pengaturan pencahayaan, focus dll. Akibatnya saya jadi rajin nih buka-buka situs tentang teknik & tips fotografi.
Ada yang bilang era kamera film hampir berkahir dengan lahirnya teknologi kamera digital. Saat ini produsen alat-alat elektronik dari yang ternama maupun yang kacangan, berlomba-lomba menciptakan kamera digital. Ada merk-2 yang memang memiliki teknologi di bidang kamera seperti Canon, Nicon, Pentax, Braun, Kodak, Fuji, Vivitar dsb. Tapi ada juga yang hanya handal dlm teknologi digital saja tanpa berpengalaman dalam teknologi lensa seperti umax, samsung, Jvc, Panasonic, Sony dll. Tapi ada merk kamera digital yang merupakan gabungan keduanya, contohnya Lumix yang merupakan gabungan antara Leica dan Panasonic. Leica sendiri sudah memiliki nama dalam dunia fotografi, namun mungkin mereka tak memiliki kemampuan untuk beremetamorfosa menjadi digital, sehingga harus digandeng Panasonic.
Tapi banyak penggemar fotografi yang masih setia dengan kamera film mereka. Katanya kualitas gambar yg dihasilkan kamera digital belum bisa menandingi ketajaman film seluloid tsb. Di samping itu, kamera digital dengan kelas profesional semacam DSLR (Digital SLR), harganya masih sangat tinggi dan perawatannya agak sulit. Dan belum banyak teknologi digital yang bisa menembus lebih dari 50 megapixel.
Di Indonesia, kamera film mungkin masih banyak digemari. Karena banyak masyarakat yang belum tersentuh dengan perkembangan teknologi. Studio-2 foto yang telah beralih ke digital masih sedikit. Ada orang yang bingung setelah difoto di studio, bukannya dapet negative klise, eh malah dikasih CD. Sampe rumah itu CD diputar di CD player :-D Lagi pula klo mo dicetak lagi, nggak bisa di studio deket rumahnya, tapi harus ke studio yang sama tempat dia dipotret.
Punya kamera slr sendiri ternyata mengasikkan.